PAREPARE - Calon anggota legislatif DPRD Sulsel dari Partai Golkar Dapil Sulsel 6 Nomor 9, Gamal Bachri Syamsul Bersama seluruh timnya mengakhiri masa kampanye Sabtu, 10 Februari 2024. Minggu, 11 Februari 2024, sudah memasuki masa tenang. Dengan demikian, tidak boleh lagi ada aktivitas kampanye atau sosialisasi.
Menurut Gamal, dirinya Bersama tim sudah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya masa sosialisasi dan kampanye. Ia mendatangi ratusan titik yang tersebar di empat kabupaten/kota yang masuk dapilnya, yakni, Parepare, Barru, Pangkep dan Maros.
“Ada begitu banyak pengalaman, begitu banyak masukan berharga dari masyarakat. Tapi yang paling menyenangkan adalah penerimaan terhadap saya dan tim yang begitu terbuka dan bersahabat, ” ungkap putra Syamsul Bachri, mantan legislator DPR RI Partai Golkar lima periode ini.
Di beberapa tempat, lanjut Ketua DPP AMPI ini, warga menyambut suka cita karena dirinya adalah caleg pertama yang datang ke tempat tersebut. Selama ini, jangankan anggota DPRD, caleg pun tak ada yang berkunjung.
“Kedatangan saya dan tim seolah berkah bagi mereka. Padahal, saya datang tidak membawa apa-apa, kecuali harapan untuk bisa memperjuangkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat ke depan, ” imbuh Gamal.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki hak pilih agar datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. Dengan demikian, ada harapan baik untuk ke depan terkait wakil rakyat yang bisa terpilih.
Baca juga:
Tony Rosyid: Partai Umat Bermanuver
|
“Masyarakat sudah mendengar banyak informasi terkait calon anggota legislative yang akan dipilih. Baik kapasitas, kepedulian, maupun komitmen perjuangannya ke depan. Silakan dipilih sesuai dengan hati Nurani, ” pesan Ketua Umum DPP HIMA Kosgoro 1957 ini.
Sebagai caleg, dirinya juga menawarkan diri untuk dipilih. Itu sudah disampaikan dalam setiap kesempatan bertemu warga. Selanjutnya, pada 14 Februari 2024, keputusan ada di tangan warga. “Saya ingin mengutip pernyataan Pemimpin India yang sangat terkenal, Mahatma Gandhi, bahwa pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang lebih buruk berkuasa. Mungkin saya bukan yang terbaik, tetapi setidaknya bukan yang terburuk, ” pungkasnya.
Baca juga:
Alex Wibisono: Gerindra dalam Turbulensi
|